Rabu, 02 Februari 2011

Amandel

HABBAT’S BLACK SEED OIL

POM TR: 083 697 951
Price:  Isi 60 ml 52.000 Rp. 50.500
            Isi 10 ml 17.500 Rp. 16.000
Hemat 5 %

Imunisasi Alami
Meningkatkan sistem imunitas atau daya tahan tubuh, membantu menurunkan demam, mengobati batuk, pilek, amandel dan radang tenggorokan.

Artikel

-  WALUH OBAT PROSTAT

Biji buah waluh (pumpkin) bisa untuk mengobati prostat jinak. Prof.Dr Djoko Raharjo SpB SpU,Guru besar Fakultas Kedokteran UI Jakarta menyatakan,penggunaan biji buah waluh sebagai herbal terapi tercantum dalam berbagai literatur. di negara-negara maju sepeerti Amerika Serikat,pemanfaatan biji buah waluh itu telah dilakukan. Tetapi di Indonesia belum pernah digali.
“Kalau dicoba untuk mengobati prostat,saya kira bagus.Waluhnya harus dalam keadaan yang masih segar. Kemudian digiling dan dimakan,”tuturnya pada Seminar Sehari “Penatalaksanaan Masalah Saluran Kencing” di Graha Sabha Pramana Kampus UGM belum lama ini.
Menurut Prof Djoko Raharjo,pembesaran prostat jinak merupakan penyakit pembawaan pria. Sekitar 50% kaum pria berusia 50 tahun keatas terkena. Tidak pernah terjadi pada usia muda,kecuali yang radang prostat.
Dikemukakan,pembesaran prostat jinak tidak bisa dicegah,tetapi bisa diobati. Pengobatannnya dapat dilakukan dengan obat,medical treatment,atau dengan cara operasional. Diakui,kebanyakan penderita pembesaran prostat jinak merasa takut kalau sampai harus menjalani operasi. Mereka kemudian memilih pengobatan secara alternatif.”Padahal operasi prostat sekarang relatif aman.Kalau dulu memang agak mengerikan karena operasi terbuka”,ujarnya.
Menurut Prof. Djoko raharjo,dalam 15 tahun terakhir populasi penderita pembesaran prostat jinak di Indonesia meningkat 3 kali lipat. Dari 24 pasien di tahun 1995 meningkat menjadi 89 pasien di tahun 2009.
Kebanyakan pasien,datang berobat secara medis dalam keadaan penyakitnya sudah berada pada stadium lanjut. Para penderita biasanya tidak menduga dirinya terkena prostat. Sebab penyakit ini hampir tanpa gejala sehingga penderitanya hampir tanpa keluhan. Baru ketahuan setelah melakukan cek tahunan.
Dikemukakan,sebenarnya setiap individu dapat mendeteksi apakah dirinya terkena pembesaran prostat atau tidak. Caranya sederhana,dengan melakukan “colok dubur”. Tetapi diakuinya,cara ini belum populer di Indonesia.